Tuesday, August 14, 2012

PIG Kembali Memanas

Senin, 13 Agustus 2012 22:03 
MALANG-Pedagang Pasar Induk Gadang (PIG) terus menggelar aksi penolakan pasar yang ditempati mereka. Kemarin ratusan pedagang kembali menggelar aksi penolakan setelah Senin pekan lalu  berunjuk rasa di area PIG. Aksi penolakan yang dilakukan kemarin berupa penggalangan tandatangan. Mereka membubuhkan tandatangan di enam spanduk berukuran 5 x 1 meter bertuliskan penolakan pembangunan PIG.
Kendati hanya menggelar aksi galang tandatangan, namun suasana  PIG kembali memanas. Pedagang yang semula sibuk dengan dagangan kompak meninggalkan dagangan lalu tandatangan dan menulis nama lengkap.
“Ayo, ayo yang tidak mau bedaknya digusur tandatangan sekarang,” seru  Hj Nur Abidah, seorang pedagang menggunakan pengeras suara. Pedagang pun kompak mengerebuti enam spanduk yang disiapkan sembari membubuhkan tandatangan.
Sekretaris Koordinator PIG,  M Bahri mengatakan, aksi penggalangan tandatangan yang dilakukan  merupakan lanjutan dari unjuk rasa pertama, Senin pekan lalu. “Tujuannya agar Pemkot Malang tahu bahwa ini aspirasi murni pedagang PIG. Spanduk yang terdapat tandatangan akan dipajang di pasar,”  jelasnya.
Bahri mengatakan, pedagang yang menandatangani spanduk penolakan pembangunan PIG mencapai 1.000 orang. Ini merupakan sikap tegas pedagang yang menolak pembangunan PIG.
“Ini sekaligus ungkapan kekecewaan pedagang. Selama ini pedagang hanya mendapat info yang kurang akurat tentang pembangunan pasar. Selama ini tidak ada sosialisasi dari pemkot,” beber Bahri.
Ia juga menegaskan bahwa organisasinya memiliki sistem anggota yang terdata secara rapi. Bahkan kata dia, 90 persen dari 2.500 pedagang PIG tergabung dalam organisasinya.
“Koordinator pedagang memiliki dasar hukum. Kami berdasarkan SK wali kota Malang tanggal 26 Desember 1992. Sampai saat ini masih sah,”  tegas Bahri sembari menegaskan bahwa pedagang menolak pembangunan PIG.
Bendahara Koordinator PIG, H Supriadi menambahkan, sebenarnya pemkot tidak perlu membangun PIG. Seharusnya, lanjut dia, pemkot mengatasi kemacetan di sekitar PIG karena kemacetan adalah masalah yang sebenarnya.
“Sesungguhnya pemkot mesti mengatasi kemacetan. Solusinya jangan bangun pasar, tetapi atasi kemacetan. Kondisi PIG saat ini masih layak,” tegasnya. Ia juga meminta pemkot untuk memberi informasi yang akurat tentang pembangunan PIG. “Karena sampai saat ini tidak ada informasi resmi dari pemkot,” sambungnya.
Hj Nur Abidah, pedagang lainnya juga mengatakan penolakan pembangunan PIG. Ia meminta pemkot agar melihat kondisi sebenarnya di pasar. “Seharusnya pemkot turun, lihat ke lapangan,” sesalnya sembari menegaskan bahwa pedagang PIG tegas menolak pembangunan PIG.
Kepala PIG, Subaedi tak memberi penjelasan resmi saat dikonfirmasi kemarin. “Informasinya satu pintu. Tanya ke dinas saja,” kata dia. Sementara itu, sampai berita ini diturunkan, Kadis Pasar, Yudhi Ismawardi belum berhasil dikonfirmasi. Ditelepon Malang Post kemarin terdapat nada sambung tapi Yudhi tak menerima telepon masuk.(van/nug) 


Sumber : http://www.malang-post.com/tribunngalam/51836-pig-kembali-memanas

No comments:

Post a Comment