Senin,
13 Agustus 2012 22:03
MALANG-Pedagang
Pasar Induk Gadang (PIG) terus menggelar aksi penolakan pasar yang ditempati
mereka. Kemarin ratusan pedagang kembali menggelar aksi penolakan setelah Senin
pekan lalu berunjuk rasa di area PIG. Aksi penolakan yang dilakukan
kemarin berupa penggalangan tandatangan. Mereka membubuhkan tandatangan di enam
spanduk berukuran 5 x 1 meter bertuliskan penolakan pembangunan PIG.
Kendati hanya menggelar aksi galang tandatangan, namun suasana PIG
kembali memanas. Pedagang yang semula sibuk dengan dagangan kompak meninggalkan
dagangan lalu tandatangan dan menulis nama lengkap.
“Ayo, ayo yang tidak mau bedaknya digusur tandatangan sekarang,” seru Hj
Nur Abidah, seorang pedagang menggunakan pengeras suara. Pedagang pun kompak
mengerebuti enam spanduk yang disiapkan sembari membubuhkan tandatangan.
Sekretaris Koordinator PIG, M Bahri mengatakan, aksi penggalangan
tandatangan yang dilakukan merupakan lanjutan dari unjuk rasa pertama,
Senin pekan lalu. “Tujuannya agar Pemkot Malang tahu bahwa ini aspirasi murni
pedagang PIG. Spanduk yang terdapat tandatangan akan dipajang di pasar,”
jelasnya.
Bahri mengatakan, pedagang yang menandatangani spanduk penolakan pembangunan
PIG mencapai 1.000 orang. Ini merupakan sikap tegas pedagang yang menolak
pembangunan PIG.
“Ini sekaligus ungkapan kekecewaan pedagang. Selama ini pedagang hanya mendapat
info yang kurang akurat tentang pembangunan pasar. Selama ini tidak ada
sosialisasi dari pemkot,” beber Bahri.
Ia juga menegaskan bahwa organisasinya memiliki sistem anggota yang terdata
secara rapi. Bahkan kata dia, 90 persen dari 2.500 pedagang PIG tergabung dalam
organisasinya.
“Koordinator pedagang memiliki dasar hukum. Kami berdasarkan SK wali kota
Malang tanggal 26 Desember 1992. Sampai saat ini masih sah,” tegas Bahri
sembari menegaskan bahwa pedagang menolak pembangunan PIG.
Bendahara Koordinator PIG, H Supriadi menambahkan, sebenarnya pemkot tidak
perlu membangun PIG. Seharusnya, lanjut dia, pemkot mengatasi kemacetan di
sekitar PIG karena kemacetan adalah masalah yang sebenarnya.
“Sesungguhnya pemkot mesti mengatasi kemacetan. Solusinya jangan bangun pasar,
tetapi atasi kemacetan. Kondisi PIG saat ini masih layak,” tegasnya. Ia juga
meminta pemkot untuk memberi informasi yang akurat tentang pembangunan PIG.
“Karena sampai saat ini tidak ada informasi resmi dari pemkot,” sambungnya.
Hj Nur Abidah, pedagang lainnya juga mengatakan penolakan pembangunan PIG. Ia
meminta pemkot agar melihat kondisi sebenarnya di pasar. “Seharusnya pemkot
turun, lihat ke lapangan,” sesalnya sembari menegaskan bahwa pedagang PIG tegas
menolak pembangunan PIG.
Kepala PIG, Subaedi tak memberi penjelasan resmi saat dikonfirmasi kemarin.
“Informasinya satu pintu. Tanya ke dinas saja,” kata dia. Sementara itu, sampai
berita ini diturunkan, Kadis Pasar, Yudhi Ismawardi belum berhasil
dikonfirmasi. Ditelepon Malang Post kemarin terdapat nada sambung tapi Yudhi
tak menerima telepon masuk.(van/nug)
Sumber : http://www.malang-post.com/tribunngalam/51836-pig-kembali-memanas
No comments:
Post a Comment